Tentang Citarasa Nusantara
Tiga chef Indonesia mengenalkan cita rasa Tanah Air kepada pengunjung selama penyelenggaraan London Book Fair 2019 di Kensington, Inggris, 12-14 Maret 2019. Adalah Petty Pandean-Elliott, Santhi Serad, dan Bara Pattiradjawane unjuk gigi sesuai keahlian masing-masing.
Kehadiran Indonesia di ajang bergengsi ini memang tidak hanya untuk menampilkan konten-konten di sektor penerbitan dan perbukuan. Sektor non-buku dihadirkan khusus di Paviliun Indonesia bertema Spice Cafe Indonesia.
Di paviliun ini, bumbu-bumbu Nusantara tertata rapi dalam deretan gelas berbeda. Dari daun salam, daun jeruk purut, kunyit, temulawak, hingga 22 jenis kopi yang memiliki indikasi geografis dan rempah seperti kayu manis dari Kerinci, vanila dari Alor, lada putih dari Muntok, serta lada hitam dari Lampung.
Pengunjung bebas mengambil gelas-gelas tersebut dan mencium aroma dari bumbu khas negeri ini.
Promosi kuliner ini menarik banyak minat pengunjung yang melintasi Spice Cafe Indonesia. Belum lagi sajian dan aroma memikat kopi Indonesia yang secara spesial diracik tiga barista Indonesia Muhammad Aga, Ronald Prasanto, dan Peter Prinsloo.Sajian kopi Indonesia tidak hanya ditampilkan dalam bentuk minuman, tapi juga bedah buku Andi Haswidi I Love Kopi. Penulis melakukan perjalanan ke seluruh penjuru Tanah Air untuk menuliskan pesona perkebunan kopi hingga proses pengolahannya.
Tidak sebatas minuman aromatik kopi, paviliun ini juga menjadi tempat Santhi Serad mengenalkan berbagai macam teh khas Indonesia. Ia juga bicara teh dari buku yang ditulisnya, Leaf it to Tea. Dan, bersama Petty Elliott, keduanya menyajikan jajanan tradisional negeri ini sebagai teman minum teh.
Santhi memendam asa tersendiri di balik penyajian teh Indonesia kepada masyarakat Eropa yang juga punya budaya nge-teh sore. Memperkenalkan Indonesia melalui cita rasa yang kaya rempah, ia berharap Indonesia kesohor bukan hanya destinasinya, melainkan juga kekayaan kuliner dan budayanya.
“Kami menghadirkan 10 jenis teh berkualitas dari kebun di Tanah Air. Dan, teh melati Indonesia diakui memiliki rasa yang khas,”
Pada kesempatan itu, Petty dan Santhi juga menyuguhkan sup nasional. Yakni soto. Dalam acara bertajuk ‘Soto of the Day’ itu, keduanya melengkapi presentasi dengan informasi tentang aneka rupa soto dari Sabang sampai Merauke.
Dan, celebrity chef Bara Pattiradjawane menyempurnakan momen dengan penjelasan tentang makna penting sambal dalam sajian Indonesia, kegemaran masyarakat Indonesia pada sambal, hingga cara membuat sambal.